Daftar Kekayaan Sri Mulyani

Jumlah Kekayaan Sri Mulyani

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada tanggal 26 Maret 2021, total harta kekayaan Sri Mulyani mencapai lebih dari Rp 53.000.000.000. Angka tersebut naik dari total harta kekayaan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 47.500.000.000 yang ia laporkan pada Desember 2019.

Namun, di dalam laporan LHKPN tersebut, Sri Mulyani tercatat hanya mempunyai satu harta kendaraan dan mesin. Harta tersebut berupa satu unit sepeda motor Honda Rebel CMX500 tahun 2019 senilai Rp 145.000.000.

 

 

Sumber Kekayaan Sri Mulyani

Sumber harta terbesar Sri Mulyani, Menkeu terbaik se-Asia ini justru berasal dari harta tak bergerak berbentuk tanah dan bangunan senilai Rp 42.633.880.000. Harta kekayaannya itu tersebar di beberapa lokasi Jabodetabek, seperti Tangerang, Jakarta, dan Bogor. Berikut adalah rincian laporan kekayaan Sri Mulyani.

1. Tanah dan Bangunan

Daftar tanah dan bangunan milik Menteri Keuangan Sri Mulyani, diantaranya:

  • Tanah dan bangunan seluas 922 m2/400 m2 di Tangerang Selatan senilai Rp 8.851.200.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 136 m2/89 m2 senilai Rp 1.251.200.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 250 m2/200 m2 di Tangerang senilai Rp 2.000.000.000.
  • Bangunan seluas 91 m2 di Jakarta Pusat senilai Rp 1.500.000.000.
  • Bangunan seluas 27 m2 di Jakarta Pusat senilai Rp 550.000.000
  • Bangunan seluas 27 m2 di Jakarta Pusat senilai Rp 550.000.000
  • Bangunan seluas 142 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp 4.463.000.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 1896.2 m2/414 m2 di negara USA senilai Rp 17.040.000.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 257 m2/170 m2 di Tangerang, hasil warisan senilai Rp 657.920.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 301 m2/210 m2 di Tangerang, hasil warisan senilai Rp 770.560.000.
  • Tanah dan bangunan seluas 201 m2/295 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp 5.000.000.000.

 

2. Alat Transportasi dan Mesin

Sri Mulyani hanya mempunyai satu kendaraan transportasi dan mesin berbentuk motor Honda Rebel CMX500 tahun 2019 senilai Rp 145.000.000.

 

3. Harta Bergerak Lainnya

Menkeu terbaik di Asia Pasifik tahun 2019 versi majalah keuangan FinanceAsia ini juga mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp 446.520.000.

 

4. Surat Berharga

Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Maju ini mempunyai surat berharga senilai Rp 10.232.315.470.

 

5. Kas dan Setara Kas

Adapun kas dan setara kas sebesar Rp 9.366.170.347. Selain beberapa harta kekayaannya tersebut, Sri Mulyani juga mempunyai pinjaman sebesar Rp 9.509.426.080. Dengan demikian, total kekayaannya sehabis dikurangi pinjaman mencapai Rp 53.314.459.737.

 

Profil Sri Mulyani

Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung, Lampung, pada tanggal 26 Agustus 1962. Sri Mulyani adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 1 Juni 2010 lalu.

Pada Kabinet Indonesia Bersatu, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan, namun mesti meninggalkan jabatannya tersebut saat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ketika Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura, ia menerima penghargaan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets.

Kemudian, ia pernah menerima penghargaan sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Sosok srikandi Indonesia ini juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008.

 

Riwayat Pekerjaan Sri Mulyani

Berikut ini adalah beberapa riwayat pekerjaan Sri Mulyani, antara lain:

  • Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia (1985-1986)
  • Asisten Profesor, University of Illinois at Urbana, Champaign, USA (1990- 1992)
  • Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS (1994-1995)
  • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN (1995)
  • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN (1995)
  • Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan RI (1995)
  • Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia (1996)
  • Research Associate, LPEM FEUI (1992)
  • Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI (1993 – Mei 1995)
  • Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI (1995-1998)
  • Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik – Universitas Indonesia (1996-1999)
  • Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) (1996-2000)
  • Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1998)
  • Redaktur Ahli Majalah Bulanan Manajemen Usahawan Indonesia (1998)
  • Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan (1999)
  • Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI (1998)
  • Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999-2000
  • Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia (1999)
  • Narasumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI (1998-1999)
  • Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) (1998-1999)
  • Konsultan USAid (2001-2002)
  • Executive Director IMF (2002-2004)
  • Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2005)
  • Menteri Keuangan RI (2005-2009)
  • Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2008)
  • Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010-2016)
  • Menteri Keuangan RI (2016-2019)
  • Menteri Keuangan RI (2019-sekarang)