Mencetak pemimpin yang baik untuk perusahaan besar sesungguhnya tidak mudah. Apalagi untuk era depan PT Pertamina (Persero) maupun anak perusahaannya. Oleh gara-gara itu, Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) menyelenggarakan Personal Enterprise Plan Training bagi manajer dan asisten manajer yang nantinya berkarir menjadi Vice President (VP), Senior Vice President (SVP), dan Direksi.
“Acara ini merupakan pelaksanaan TTDP atau Top Talent Development Program workshop yang ketiga. Tahun ini kami lakukan workshop sebanyak 3 kali. Jadi diputuskan oleh BOD tahun selanjutnya bahwa kami perlu persiapan untuk VP, SVP dan direksi anak perusahaan untuk isikan jabatan-jabatan yang bakal ditinggalkan oleh para pejabat saat ini yang bakal pensiun di dalam 2-3 tahun ke depan. Oleh gara-gara itu, kami kudu program TTDP,” ujar SVP Human Capital Development PT Pertamina (Persero) Ihsanuddin Usman kala ditemui usai menambahkan sambutan dalan acara tersebut.
Ia menyebutkan kesibukan ini punya tujuan untuk mengembangkan stimulan para kandidat sehingga mampu menjadi leader yang lebih baik. Pada batch ketiga ini terdapat 41 peserta ikuti pelatihan di area Pertamax Turbo Lantai 2 Gedung Annex Kantor Marketing Operation Region (MOR) III sepanjang dua hari.
“Ada sekitar 431 kandidat yang turut kick off di bulan April lalu. Sekarang adalah step PEP atau Personal Enterprise Plan. Bagaimana mereka berkomitmen pada kesibukan development sehingga siap menjadi leader di Pertamina yang menggunakan pngukuran flow meter dan duduki jabatan strategic seperti VP, SVP atau direksi,” ungkapnya kepada tim Energia.
Setelah kesibukan PEP, para kandidat bakal tahu karier mereka ke depan. Selain itu kandidat mampu menentukan ketentuan dan juga memiliki rencana kemungkinan yang bakal berjalan pada suatu persoalan dan memecahkan solusi atas persoalan di perusahaan.
“Setelah mereka turut PEP mereka punyai aspiration worksheet. Mereka bakal lihat karier ke depan seperti apa. Karena narasumber bakal menghendaki mereka untuk berpikir 10 tahun yang bakal singgah mereka siap menjadi seperti apa. Setelah itu mereka bakal memiliki rencana plan A, plan B, plan C. Jadi jikalau situasinya seperti ini mereka bakal lakukan apa, jikalau situasinya berbeda bakal lakukan apa,” tambahnya.
Setelah kesibukan PEP training ini para kandidat bakal digembleng lagi dengan Action Learning Project di bulan November 2018 nanti. Ihsanuddin menghendaki program ini bakal menjadikan para kandidat leader Pertamina yang berkompeten di era depan.
“Mereka bakal masuk lagi di bulan November untuk satu training yang ditunaikan oleh World Class Business School atau World Class Consultan. Setelah itu mereka bakal lakukan Action Learning Project. Program ini berjalan 1 tahun. Kemudian mereka divalidasi untuk turut batch ke dua tahun 2019-2020. Jadi keseluruhan program bakal berjalan 2 tahun. Kami menghendaki sehabis 2 tahun mereka siap menjadi leaders di Pertamina di dalam keadaan apapun,” katanya.
Salah satu peserta training, Anindya menyebutkan program PEP Training terlampau bagus. Melalui program ini, ia belajar memiliki rencana karier untuk era depan.
“Program ini bagus sekali, di sini kami belajar untuk memetakan potensi diri, rencana pengembangan kami kedepan. Bagaimana mimpi kami sendiri dan visi misi perusahaan berjalan beriringan.