penyebab mata juling pada orang dewasa dan anak-anak

4 penyebab mata juling pada orang dewasa dan anak-anak – Dari sumber berjudul slight cockeye, Ada berbagai macam penyebab mata juling, mulai dari faktor genetik hingga kelainan otot mata. Hal ini menyebabkan posisi dan pergerakan biji mata menjadi tidak normal, sehingga penderita seolah-olah melihat ke dua arah yang berbeda. Mata silang juling, atau strabismus, adalah suatu kondisi di mana mata tidak sejajar dan melihat ke arah yang berbeda. Kondisi ini terjadi ketika otot-otot mata tidak bekerja sama dengan baik sehingga mengganggu posisi dan pergerakan biji mata.

 

Penyebab juling
Penyakit mata juling umumnya terjadi pada anak-anak, namun kondisi ini dapat terjadi pada semua kelompok umur.

Penyebab strabismus pada anak-anak
Sebagian besar penyakit mata juling sudah dialami oleh mereka yang terkena sejak lahir atau di masa kanak-kanak. Risiko seorang anak menderita strabismus lebih besar jika salah satu anggota keluarganya juga menderita strabismus.

Faktanya, tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan mata juling. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mata juling, yaitu:

• Palsi serebral atau palsi serebral.
• Cacat lahir bawaan atau kelainan genetik seperti Prader-Willi Syndrome, Down Syndrome dan Apert. Sindroma
• bayi prematur
• Infeksi seperti rubella di dalam rahim
• Tumor otak atau hemangioma di dekat mata

Penyakit mata juling pada orang dewasa

Seperti yang sudah dijelaskan, strabismus tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi dapat terjadi pada semua kelompok umur. Berikut ini adalah beberapa risiko yang menyebabkan mata juling pada orang dewasa:

1. Masalah saraf dan otak
Gangguan saraf dan otak dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot-otot mata sehingga menyebabkan strabismus. Beberapa kondisi ini termasuk stroke, hidrosefalus, tumor otak, cedera kepala parah, dan Sindrom Guillain-Barré.

2. Kelainan refraksi mata
Gangguan penglihatan atau ametropia pada mata, seperti rabun jauh, rabun dekat dan astigmatisme, dapat menjadi penyebab strabismus pada orang dewasa.
Kondisi ini membuat mata bekerja ekstra. Jika mata bekerja terlalu keras dan gangguan ini tidak disembuhkan, mata akan juling seiring waktu.

3. Cedera pada mata
Penyebab lain dari menyipitkan mata adalah cedera mata. Cedera yang menyebabkan patah tulang tengkorak di dekat mata, kerusakan saraf optik, dan robeknya otot mata dapat menyebabkan strabismus.

Cedera ini umumnya diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas, benturan atau benturan pada mata, dan luka tusuk pada otot mata.

4. Penyakit Basedow
Penyakit Graves adalah penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Pasien dengan penyakit ini memiliki masalah tidak hanya dengan metabolisme hormon tiroid, tetapi juga pada mata.

Penyakit Graves dapat menyebabkan biji mata menonjol atau exophthalmos dan kerusakan pada otot dan saraf mata. Akibatnya, penderita penyakit Graves sering juling. Selain beberapa kondisi di atas, kondisi lain seperti diabetes yang tidak terkontrol dan botulisme juga dapat meningkatkan risiko strabismus.

Untuk mengatasi kondisi strabismus, menurut web https://bodyhealthmagz.com, dokter biasanya akan mengambil langkah penyembuhan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Beberapa jenis penyembuhan yang dapat dilakukan untuk strabismus adalah penggunaan kacamata atau operasi. Itulah beberapa penyebab strabismus dan faktor risikonya. Jika anak Anda, atau bahkan Anda, mengira Anda memiliki gejala strabismus, temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah kerusakan mata permanen.