Dua tokoh yang bernama Auguste Comte dan Max Weber merupakan tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan ilmu sosiologi. Namun kadang banyak orang susah membedakan apa sumbangsih dua tokoh besar tersebut. Artikel kali ini ingin membahas tentang apa perbedaan Auguste Comte dan Max Weber. Selengkapna simak ulasan berikut ini:
Perbedaan Auguste Comte dan Max Meber.
1. Auguste Comte lahir dan besar di kota kecil Montpelier pada tahun 1798 di Perancis. Sedangkan Max Weber lahir dan besar di kota Erfurt pada tahun 1864 di Jerman.
2. Comte mendapat Pendidikan dan kematangan berfikir dengan berpindah-pindah universitas. Sedangkan Max Weber mendapatkan kematangan berpikir pada Universitas Heidelberg
3. Comte terkenal sebagai sosok yang mengenalkan isltilah sosiologi. Sedangkan Max Weber terkenal sebagai sosok yang membawa sosiologi sebagai ilmu yang memiliki metode ilmiah sehingga ia disebut sebagai bapak sosiologi modern
4. Auguste Comte mengenalkan aliran filsafat positivisme dengan teori hukum tiga tahap dalam perubahan pemikiran masyarakat yaitu tahap teologis, tahap metafisik dan tahap positivisme. Sedangkan Max Weber mengenalkan teori tindakan sosial dari setipa tindakan manusian yang penuh dengan makna dan motif. Teori tindakan sosial meliputi tindakan tradisional, tindakan afektif, tindakan rasional instrumental, dan tindakan rasionalistas nilai.
5. Auguste Comte mengenalkan aliran filsafat positivisme melalui tulisannya yang berjudul Course of Positive Philosophy. Sedangkan Max Weber mengenalkan teori tindakan sosial pada tulisan berjudul Basic Sociological Terms.
6. Sumbangsih keilmuan Aguste Comte adalah mengenalkan positivisme sebagai cara pandang dan berfikir yang benar dengan melakukan metode dan analisa secara ilmiah. Positivisme tidak berpaku hanya pada empirisme dan rasionalisme namun positivisme harus berdasarkan Analisa dan data yang obyektif.
Sedangkan Max Weber memberikan sumbangsih pemikiran terhadap tindakan sosial masyarakat sekaligus cara pandang melihat kemajuan kapitalisme barat. Dalam tulisannya berjudul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism Weber menjelaskan pengaruh etika protestan sebagai dasar kemajuan kapitalisme eropa. Pemikiran ini sekaligus kritik terhadap pandangan Marxisme deterministic yang tidak melihat ide sebagai faktor pengerak kapitalisme.
