STRATEGI YANG TEPAT ATUR KEUANGAN SAAT MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

kamu pasti jelas dong berita pas ini bahwa sebagian negara menghentikan kesibukan warganya bersama lakukan lockdown pas pas sebab Pandemi Virus Corona (Covid-19). Fasilitas seperti sekolah, wilayah wisata, pertokoan, restoran, serta seluruh kesibukan dihentikan demi menahan menyebarnya virus yang telah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Walaupun Indonesia pas ini tidak menerapkan lockdown, namun pemerintah menghimbau agar kita seluruh tidak muncul rumah serta lembaga pemerintahan dan sebagian perusahaan swasta telah menerapkan Work From Home bagi pegawainya. Meski demikian, pas situasi seperti ini kita perlu calm down dan tidak perlu panik agar memborong barang-barang agar pasokan jadi langka .

Pandemi tersebut telah membuat banyak orang menjadi berpikir kembali berkenaan pengelolaan keuangan pribadi. Terlebih bagi mereka yang telah berkeluarga dan bersama pendapatan rata-rata. Pada pas situasi seperti ini, pasti dapat memengaruhi arus keuangan dan sangat dibutuhkan Solusi finansial kala pandemi.

Dampak langsung dari situasi pandemi ini adalah keuangan yang berpotensi jadi tidak sehat dan rencana keuangan yang telah dibuat mampu berantakan.

 

Lalu apa yang perlu dijalankan di dalam situasi ini?

Menanggapi situasi ini, Founder & Director ZAP Finance Prita H. Ghozie membagikan 6 (enam) tips mengelola keuangan untuk menghadapi berbagai situasi ekonomi yang memburuk di era dapat mampir kepada penduduk yaitu sebagai berikut:

 

1. Evaluasi sumber penghasilan

Kebijakan Work from Home (WFH) yang pas ini dijalankan banyak perusahaan mampu saja berdampak pada pengurangan take home pay. Kebijakan bekerja dari rumah ini terhitung mampu beri tambahan pengaruh yang benar-benar drastis kepada pekerja lepas dan pekerja mandiri.

Untuk memudahkan pengaturan uang, disarankan agar penduduk menjadi membagi anggaran keuangan bersama benar-benar ketat. Anggaran rumah tangga mampu dibagi jadi tiga pos yaitu Living – Saving – Playing.

 

2. Atur kembali budget rumah tangga

Untuk pas ini, tersedia baiknya memprioritaskan pemenuhan keperluan utama seperti pengeluaran pokok. Hentikan pas pengeluaran yang tidak penting. Selain itu, jangan panik sebab mampu membuat pembelanjaan yang tidak perlu.

Bekerja dari rumah mampu saja membuat anggaran untuk hidup bisa saja naik. Namun, pembengkakan ini mampu ditutupi bersama menyita bagian dari pos playing. Jika mau donasi, turut gerakan traktir, dan lain lain, perlu dijalankan bersama mengatur kekuatan finansial.

 

3. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat merupakan pos yang tak boleh terlupakan. Disarankan agar penduduk hindari praktek spekulasi demi mengharap keuntungan di era depan pas kas tidak memadai. Penyiapan dana darurat ini benar-benar mutlak dijalankan terlebih untuk orang yang mempunyai banyak tanggungan dan berstatus non karyawan.

Simpan dana darurat pada tabungan terpisah kecuali di dalam 3 – 6 bulan terakhir belum dilakukan. Sangat mutlak untuk mempunyai dana darurat yang cukup sebab mampu memberi ketenangan asumsi yang benar-benar dibutuhkan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Selain itu, buat daftar keperluan cocok keperluan, agar hal-hal yang tidak benar-benar mutlak atau gawat mampu ditekan seminimal bisa saja untuk dialokasikan pada dana darurat, setidaknya sepanjang pandemi Covid-19.

 

4. Jual Saja!

Mengumpulkan sebanyak bisa saja uang kas untuk menambah dana darurat perlu dijalankan bersama memaksimalkan berbagai cara. Bahkan, andaikata diperlukan, menjual saja barang yang berbentuk tersier dan jarang terpakai. Opsi gadai mampu dipertimbangkan di dalam situasi mendesak. Sedangkan pinjaman dana tunai adalah yang terakhir.

 

5. Cari Aktivitas Free

Banyak berdiam di rumah untuk menahan penyebaran Covid-19 adalah perihal yang baik. Untuk mengisi waktu, sepanjang era gawat upayakan mengisi kesibukan yang minim modal. Beberapa kesibukan yang mampu dipilih andaikata ikutan kelas LivelG atau Kuliah Whatsapp gratis. Kegiatan seperti ini biasanya hanya bermodal kuota, olahraga, dengerin podcast free, maskeran atau baca buku. Sisa cashflow manfaatkan untuk investasi dan donasi.

 

6. Tunda Pembelian bersama Sistem Cicilan

Membeli barang bersama cicilan selamanya saja menggoda meski di era krisis. Tetaplah untuk berpikir rasional. Meski telah lama direncanakan, tunda pembelian barang non-pokok secara cicilan agar kurangi porsi kewajiban bulanan di era kritis.

 

About Drajad